Senin, 08 September 2014

Kebutuhan Dasar Ibu Hamil


SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL









 Disusun Oleh:

*       Annisa Noer Umami



AKADEMI KEBIDANAN ADILA
BANDAR LAMPUNG
2013/2014




SATUAN ACARA PENYULUHAN
KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL
Topik                                                   : Asuhan Masa Ibu Hamil
Subtopik                                              : Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Hari/Tanggal                                       : 3 September 2014
Tempat                                                : Balai desa
Penyuluhan/Pembicara                        : Annisa Noer Umami
Sasaran                                                : Ibu Hamil
Karakteristik                                       : Ibu Yang Belum Mengetahui Kebutuhan Bagi Ibu dan         Janinnya
Jumlah                                                  : 10 orang
Tujuan Utama                                     : Diaharapkan ibu dapat mengenal, mengetahui,serta           memahami tentang kebutuhan fisik ibu hamil
Tujuan Khusus                                    :
  1. Diharapakn ibu  mengetahui Pengertian Kebutuhan-kebutuhan dasar ibu hamil
  2. Diharapkan ibu mengetahui jenis-jenis Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

Materti                                                            :
  1. Diharapakn ibu  mengetahui Pengertian Kebutuhan-kebutuhan dasar ibu hamil
  2. Diharapkan ibu dapat mengetahui bagaimana kebutuhan oksigen ibu hamil
  3. Diharapkan ibu dapat mengetahui bagaimana kebutuhan nutrisi ibu hamil
  4. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan Personal Hygiene
  5. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan eliminasi ibu hamil
  6. Diharapkan ibu dapat mengetahui kebutuhan seksual ibu hamil
  7. Diharapkan  ibu dapat memahami pola istirahat yang baik
  8. Diharapkan ibu dapat mengetahui tentang Perawatan Payudara
  9. Diharapkan ibu dapat mengetahui tentang Iminisasi pada Ibu Hamil
  10. Diharapkan ibu dapat mengetahui tanda bahaya saat hamil



Kegiatan                      :
NO
MATERI
KEGIATAN
1
Pembukaan
(3menit)
1.      Mengucapkan Salam
2.      Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus
3.      Menyampaikan waktu yang akan digunakan dan mendiskusikannya dengan peserta.
4.      Memberikan sedikit gambaran mengenai informasi yang disampaikan.
2
Proses
(20 menit)
1.      menjelaskan pengertian Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
2.      Menjelaskan kebutuhan oksigen ibu hamil selama trimester I, II, dan III
3.      Menjelaskan kebutuhan nutrisi ibu hamil selama trimester I, II, dan III
4.      Menjelaskan kebutuhan personal hygiene ibu hamil selama trimester I, II, dan III
5.      Menjelaskan kebutuhan pakaian ibu hamil selama trimester I, II, dan III
6.      Menjelaskan kebutuhan eliminasi ibu hamil selama trimester I, II, dan III
7.      Menjelaskan kebutuhan seksual ibu hamil selama trimester I, II, dan III
8.      Menjelaskan mengenai Poal Istirahat yang Baik.
9.      Menjelaskan tentang Perawatan Payudara
10.  Menjelaskan ketidaknyamanan dan bagaimana cara mengatasinya 
3
Evaluasi
(15 menit)
1.      Menggali pengetahuan tentang Kebutuhan Dasar Ib Hamil pada peserta degan menanyakan pada peserta mengenai Kebutuhan Dasar Ibu Hmail
2.      Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
3.      Mengklarifikasi pertanyaan peserta dan menarik kesimpulan dari materi yang diberikan


4
Penutup
(5 menit)
1.      Penyuluhan mengucapkan terimkasih atas segala perhatiannya
2.      Mengucapkan salam penutup


Materi  :
Lampiran
Pendahuluan
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adannya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahn tersebut yaitu perubahan fisik. Kebuuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil meliputi oksigen, nutrisi, peronal hygien, eliminasi, seksual, senam hamil, istirahat/tidur, imunisasi, dan tanda bahaya dalam kehamilan. Kebutuhn-kebutuhan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.

1.      Oksigen
Paru-paru bekerja lebih berat untuk keperluan ibu dan janin. Pada hamil tua sebelum kepala masuk panggul, paru-paru terdesak ke atas sehingga menyebabkansesak nafas.
Untuk mencegah hal tersebut maka ibu hamil perlu :
• Latihan nafas dengan senam hamil
• Tidur dengan bantal yang tinggi
• Makan tidak terlalu banyak
• Hentikan merokok
• Konsultasikan ke dokter bila ada gangguan nafas seperti asma
• Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus danoksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan vena asenden (hipotensisupine)
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harusnya mengonsumsi yang mengandung protein, zat besi, dan minum cukup cairan (menu seimbang).
1.      Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester Pertama
1.      Minggu 1 sampai minggu ke-4
Selama trimester 1 (hingga minggu ke-12), ibu harus mengonsumsi berbagai jenis makanan berkalori tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori yang bertambah 170 kalori (setara 1 porsi nasi putih). Tujuannya, agar tubuh menghasilkan cukup energi, yang diperlukan janin yang tengah terbentuk pesat. Konsumsi minimal 2000 kilo kalori per hari.
Penuhi melalui aneka sumber karbohidrat (nasi, mie, roti, sereal, dan pasta), dilengkapi sayuran, buah, daging-dagingan atau ikan-ikanan, susu dan produk olahannya.
2.      Minggu ke-5
Agar asupan kalori terpenuhi, meski dilanda mual dan muntah, makan dalam porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi segar atau panas. Contoh porsi yang dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan zat gizi per hari pada trimester 1, antara lain roti, sereal, nasi 6 porsi, buah 3 - 4 porsi, sayuran 4 porsi, daging, sumber protein lainnya 2 - 3 porsi, susu atau produk olahannya 3 - 4 porsi, camilan 2 - 3 porsi
3.      Minggu ke-7
Konsumsi aneka jenis makanan sumber kalsium untuk menunjang pembentukan tulang kerangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons, keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons, yoghurt 1 cangkir.


4.      Minggu ke-9
Jangan lupa penuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk (82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
5.      Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur, kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk unggas, daging, dan minyak kanola.
6.      Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus Anda penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6, semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi jantung janin siap berdenyut.
2.      Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil Trimester II
Di trimester dua, ibu dan janin mengalami lebih banyak lagi kemajuan dan perkembangan. Kebutuhan gizi juga semakin meningkat seiring dengan semakin besarnya kehamilan.
  1. Minggu ke-13
Kurangi atau hindari  minum kopi. Sebab kafeinnya (juga terdapat di teh, kola dan cokelat) berisiko mengganggu perkembangan sistem saraf pusat janin yang mulai berkembang.
  1. Minggu ke-14
Ibu perlu menambah asupan 300 kalori per hari untuk tambahan energi yang dibutuhkan untuk tumbuh-kembang janin. Penuhi antara lain dari 2 cangkir nasi atau penggantinya. Juga perlu lebih banyak ngemil, 3-4 kali sehari porsi sedang.
  1. Minggu ke-17
Makan sayur dan buah serta cairan untuk mencegah sembelit. Penuhi kebutuhan cairan tubuh yang meningkat. Pastikan minum 6-8 gelas air setiap hari. Selain itu, konsumsi sumber zat besi (ayam, daging, kuning telur, buah kering, bayam) dan vitamin C untuk mengoptimal pembentukan sel darah merah baru, karena jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang.
  1. Minggu ke-24
Batasi garam, karena memicu tekanan darah tinggi dan mencetus kaki  bengkak akibat menahan cairan tubuh. Bila ingin jajan atau makan di luar, pilih yang bersih, tidak hanya kaya karbohidrat tapi bergizi lengkap, tidak berkadar garam dan lemak tinggi (misal, gorengan dan junk food). Bila mungkin pilih yang kaya serat.
  1. Minggu ke-28
Konsumsi aneka jenis seafood untuk memenuhi kebutuhan asam lemak omega-3  bagi pembentukan otak dan kecerdasan janin. Vitamin E sebagai antioksidan harus dipenuhi pula. Pilihannya, bayam dan buah kering.
3.      Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Pada Trimester III
Di trimester ke III, ibu hamil butuh bekal energi yang memadai. Selain untuk mengatasi beban yang kian berat, juga sebagai cadangan energi untuk  persalinan kelak.
Itulah sebabnya pemenuhan gizi seimbang tidak boleh dikesampingkan baik secara kualitas maupun kuantitas. Pertumbuhan otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang persalinan. Karena itu, jangan sampai kekurangan gizi.
  1. Kalori
Kebutuhan kalori selama kehamilan adalah sekitar 70.000 -80.000 kilo kalori (kkal), dengan pertambahan berat badan sekitar 12,5 kg. Pertambahan kalori ini diperlukan terutama pada 20 minggu terakhir. Untuk itu, tambahan kalori yang diperlukan setiap hari adalah sekitar 285-300 kkal.
Tambahan kalori diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin dan plasenta dan menambah volume darah serta cairan amnion (ketuban). Selain itu, kalori juga berguna sebagai cadangan ibu untuk keperluan melahirkan dan menyusui.
Agar kebutuhan kalori terpenuhi, Anda harus menggenjot konsumsi makanan dari sumber karbohidrat dan lemak. Karbohidrat bisa diperoleh melalui serelia (padi-padian) dan produk olahannya, kentang, gula, kacang-kacangan, biji-bijian dan susu. Sementara untuk lemak, Anda bisa mengonsumsi mentega, susu, telur, daging berlemak, alpukat dan minyak nabati.
  1. Vitamin B6 (Piridoksin)
Vitamin ini dibutuhan untuk menjalankan lebih dari 100 reaksi kimia di dalam tubuh yang melibatkan enzim. Selain membantu metabolisma asam amino, karbohidrat, lemak dan pembentukan sel darah merah, juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia penghantar pesan antar sel saraf). Semakin berkembang otak jianin, semakin meningkat pula kemampuan untuk mengantarkan pesan.
Angka kecukupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah sekitar 2,2 miligram sehari. Makanan hewani adalah sumber yang kaya akan vitamin ini.
  1. Yodium
Yodium dibutuhkan sebagai pembentuk senyawa tiroksin yang berperan mengontrol setiap metabolisma sel baru yang terbentuk. Bila kekurangan senyawa ini, akibatnya proses perekembagan janin, termasuk otaknya terhambat dan terganggu. Janin akan tumbuh kerdil.
Sebaliknya, jika tiroksin berlebih, sel-sel baru akan tumbuh secara berlebihan sehingga janin tumbuh  melampaui ukuran normal. Karenanya, cermati asupa yodium ke dalam tubuh saat hamil. Angka yang ideal untuk konsumsi yodium adalah 175 mikrogram perhari.
  1. Tiamin (vitamin B1), Riboflavin (B2) dan Niasin (B3)
Deretan vitamin ini akan membantu enzim untuk mengatur metabolisma sistem pernafasan dan enerji. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi Tiamin sekitar 1,2 miligram per hari, Riboflavin sekitar 1,2 miligram perhari dan Niasin 11 miligram perhari. Ketiga vitamin B ini bisa Anda konsumsi dari keju, susu, kacang-kacangan, hati dan telur.
  1. Air
Kebutuhan ibu hamil di trimester III ini bukan hanya dari makanan tapi juga dari cairan. Ari sangat penting untuk pertubuhan sel-sel baru, mengatur suhu tubuh, melarutkan danmengatur proses metabolisma zat-zat gizi, serta mempertahankan volume darah yang meningkat selama masa kehamilan.
Jika cukup mengonsumsi cairan, buang air besar akan lancar sehingga terhindar dari sembelit serta risiko terkena infeksi saluran kemih.  Sebaiknya minum 8 gelas air putih sehari. Selain air putih, bisa pula dibantu dengan jus buah, makanan berkuah dan buah-buahan. Tapi jangan lupa, agar bobot tubuh tidak naik berlebihan, kurangi minuman bergula seperti sirop dan softdrink. 



3.     Personal Hygiene
Personal hygiene pada ibu hamil adalah kebersihan yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor yang banyak mengandung kuman-kuman. Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan yang meliputi perubahan fisik, mental, psikologis dan sosial. Kesehatan pada ibu hamil untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat dilakukan selama ibu dalam keadaan hamil. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan memperhatikan kebersihan diri (personal hygiens) pada ibu hamil itu sendiri, sehingga dapat mengurangi hal-hal yang dapat memberikan efek negatif pada ibu hamil, misalnya pencegahan terhadap infeksi.
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Kebersihan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi. (Kusmiyati Y, dkk.2008)
a.      Kebersihan rambut dan kulit kepala
Rambut berminyak cenderung menjadi lebih sering selama kehamilan karena over activity kelenjar minyak kulit kepala dan mungkin memerlukan keramas lebih sering. Rambut bisa tumbuh lebih cepat selama kehamilan dan mungkin memerlukan pemotongan lebih sering. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala pada ibu hamil sangatlah penting. Disarankan ibu hamil untuk mencuci rambut secara teratur guna menghilangkan segala kotoran, debu dan endapan minyak yang menumpuk pada rambut membantu memberikan stimulasi sirkulasi darah pada kulit kepala dan memonitor masalah-masalah pada rambut dan kulit kepala.          
b.      Kebersihan gigi dan mulut
Ibu hamil harus memperhatikan kebersihan gigi dan mulut untuk menjaga dari semua kotoran dari sisa makanan yang masih tertinggal di dalam gigi yang mengakibatkan kerusakan pada gigi dan bau mulut. Tidak ada dokumentasi yang mendukung peningkatan rongga gigi selama kehamilan.
Kebersihan dan perawatan gigi dapat dilakukan dengan oral hygiens dengan menggunakan sikat dan pasta gigi sedangkan untuk kebersihan area mulut dan lidah bisa dilakukan dengan menggunakan kasa yang dicampur dengan antiseptik.
Penjadwalan untuk trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptyalisme (produksi liur yang berlebihan) sehingga kebersihan rongga mulut harus selalu terjaga, misalnya pencegahan karies pada gigi. Sedangkan untuk trimester III, terkait dengan adanya kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin sehingga diketahui apakah terdapat pengaruh yang merugikan pada gigi ibu hamil. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil sangat rentan terhadap terjadinya karies dan gingivitis.
c.       Kebersihan payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, putting susu harus dibersihakan kalau terbasahi oleh kolostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi edema pada putting susu dan sekitarnya. Putting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi. Payudara perlu disiapkan sejak sebelum bayi lahir sehingga dapat segera berfungsi dengan baik pada saat diperlukan.

4.       Eliminasi
1.      Eliminasi pada Ibu Hamil
Trimester I : frekuensi BAK meningkat karena kandung kencing tertekan oleh pembesaran uterus, BAB normal konstitensi lunak.
Trimester II : frekuensi BAK normal kembali karena uterus telah keluar dari rongga panggul
Trimester III : frekuensi BAK meningkat karena penurunan kepala ke PAP (Pintu Atas Panggul), BAB sering obstipasi (sembelit) karena hormone progesterone meningkat.
Keluhan yang sering  muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi  dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormone progesterone yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltic usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi.
Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran uterus yang mendesak kantung kemih sehingga kapasitasnya berkurang. Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantung kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.
Masalah  buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur (trichomonas) tumbuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus menggunakan tissue atau lap atau handuk yang bersih setiap kali melakukannya. Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan tissue yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih, tidak diberi wewangian karena tissue yang kasar diberi wewanggian atau bergambar apat menimbulkan iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana dalam.
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan ingin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus berkemih dulu jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak akan dapat berkemih untuk waktu yang lama (misalnya naik kendaraan jarak jauh). Ia harus selalu berkemih sebeblum berangkat tidur di malam hari. Bakteri bisa masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, ibu hamil dianjurkan untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak air untuk meningkatkan produksi kandung kemihnya.
Defekasi menjadi tidak teratur karena :
a.       Pengaruh relaksasi otot polos oleh estrogen
b.      Tekanan uterus yang membesar
c.       Pada kehamilan lanjut karena pengaruh tekanan kepala yang telah masuk panggul

Konstipasi di cegah dengan :
a.       Cukup banyak minum
b.      Olahraga
c.       Pemberian laksatif ringan seperti  jus buah-buahan
2.      Hal-hal untuk mengatasi terjadinya masalah eliminasi pada masa kehamilan
BAK : untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin
BAB : perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus halus dan usus besar sehingga pada ibu hamil sering mengalami obstipasi, untuk mengatasi di anjurkan meningkatkan aktifitas jasmani dan makan bersehat. (Manuaba, 1998:96)
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancer, untuk memperlancar dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu minum dan menjaga kebersihan sekitar kelamin. Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit).
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak, banyak makan makanan berserat (sayur dan buah-buahan). Sembelit dapat menambah gangguan wasir menjadi lebih besar dan berdarah.
3.      Faktor yang Memengaruhi Eliminasi Urine
  1. Diet dan asupan
Jumlah dan tipe makanan merupakan faktor utama yang memengaruhi output urine (jumlah urine). Protein dan natrium dapat menentukan jumlah urine yang dibentuk.selain itu, minum kopi juga dapat meningkatkan pembentukan urine.
  1. Respon keinginan awal untuk berkemih
Kebiasaan mengabaikan keinginan awal utnuk berkemih dapat menyebabkan urin banyak tertahan di vesika urinaria, sehingga memengaruhi ukuran vesika urinaria dan jumlah pengeluaran urine
  1. Gaya hidup
Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi pemenuhan kebutuhan eliminasi. Hal ini terkait dengan tersedianya fasilitas toilet.
  1. Stress psikologis
Meningkatkan stres dapat meningkatkan frekuensi keinginan berkemih. Hal ini karena meningkatnya



5.       Seksual
Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit seperti berikut ini.
·         Sering abortus dan kelahiran premature
·         Perdarahan pervaginam
·         Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir kehamilan
·         Bila ketuban sudah pecah, coitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra uteri

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya coitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta sudah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.
Pada umumnya coitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk kedalam rongga panggul, coitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan.
Sebagian perempuan takut melakukan hubungan seksual saat hamil. Beberapa merasa gairah seksualnya menurun karena tubuh mereka melakukan banyak penyesuaian terhadap bentuk kehidupan baru yang berkembang di dalam rahim mereka. Sementara di saat yang sama, gairah yang timbul ternyata meningkat. Ini bukan kelainan seksual. Memang ada masanya ketika ibu hamil mengalami peningkatan gairah seksual.
1.      Kebutuhan Seksual pada Tiap Trimester
Trimester pertama: minat menurun pada trimester (3 bulan) pertama, biasanya gairah seks menurun. Jangankan kepingin, bangun tidur saja sudah didera morning sickness, muntah, lemas, malas, segala hal yang bertolak belakang dengan semangat dan libido. Fluktuasi, kelelahan, dan rasa mual dapat menghisap semua keinginan untuk melakukan hubungan seks.
Trimester keduaminat meningkat (kembali) memasuki trimester kedua, umumnya libido timbul kembali. Tu buh sudah dapat menerima dan terbiasa dengan kondisi kehamilan sehingga ibu hamil dapat menikmati aktifitas dengan lebih leluasa dari pada di trimester pertama. Kehamilan juga belum terlalu besar dan memberatkan seperti pada trimester ketiga. Mual, muntah, dan segala rasa tidak enak biasanya sudah jauh berkurang dan tubuh terasa lebih nyaman. Demikian pula untuk urusan ranjang. Ini akibat meningkatnya pengaliran darah ke organ-organ seksual dan payudara.
Trimester ketigaminat menurun lagi libido dapat turun kembali ketika kehamilan memasuki trimester ketiga. Rasa nyaman sudah jauh berkurang. Pegel di punggung dan pinggul, tubuh bertambah berat dengan cepat, nafas lebih sesak (karena besarnya janin mendesak dada dan lambung), dan kembali merasa mual, itulah beberapa penyebab menurunnya minat seksual. Tapi jika termasuk yang tidak mengalami penurunan libido di trimester ketiga, itu adalah hal yang normal, apalagi jika termasuk yang menikmati masa kehamilan.
2.      Bahaya Melakukan Hubungan Seksual pada ibu hamil
Hal diatas berlaku bila selama kehamilan tidak ada masalah, namun bila kehamilan berisiko seperti:
  1. Ancaman keguguran atau riwayat keguguran, akan berisiko terjadi keguguran berulang
  2. Plasenta letak rendah (ari-ari tertanam di segmen bawah rahim),
  3. Khawatir terjadi perdarahan hebat saat hubungan seksual Riwayat kelahiran prematur, ini juga mengancam terjadinya persalinan sebelum waktunya.
  4. Keluar cairan ketuban, bila ketuban sudah keluar berarti selaput ketuban yang berfungsi sebagai pelindung janin dari kuman yang ada di daerah vagina robek, akibatnya hubungan seksual akan mengantarkan kuman di vagina ke dalam rahim melalui sel-sel sperma, risikonya dapat menyebabkan infeksi pada janin
  5. Penyakit hubungan seksual (PHS),seperti: GO, siphilis, HIV/Aids, dll.

Suami atau istri yang sedang hamil atau tidak hamil bila menderita penyakit ini sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual, sampai benar-benar sembuh berdasakan penilaian dan pemeriksaan dokter yang ahli dalam bidangnya.Bila hubungan seksual tidak dapat di hindari sebaiknya menggunakan kondom. Dampak yang paling ditakuti bukan saja penularan ke janin, namun penularan ke pasangan juga.

6. Pola Istirahat
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak bolehdigunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya.Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yangsangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yangmendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Kebiasaan tidur larutmalam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkindikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/tidur siang ± 1 jam.
7. Perawatan Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalauterbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susudan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar denganpemijatan keluar setiap kali mandi.

8. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalauterbasahi oleh colustrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susudan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar denganpemijatan keluar setiap kali mandi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.      Hindari pemakain bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa
2.      Gunakan bra dengan bentuk menyangga payudara

9. Tanda-tanda Kehamilan
1.  Perdarahan      
     Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran :(Varney, 2002)
  1. Aborsi Spontan
Adalah abortus yang terjadi dengan tidak didahului faktor-faktor mekanis, semata-mata  disebabkan oleh faktor-faktor alamiah. Yang tergolong ke dalam abortus spontan yaitu:
  1. Abortus kompletus artinya seluruh hasil konsepsi dikeluarkan sehingga rongga rahim kosong.
  2. Abortus Inkompletus yaitu hamya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan
  3. Abortus Insipiens adalah keguguran yang sedang berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dam ketuban yang teraba. Kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi.
  4. Abortus Imminens yaitu keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat-obatan hormonal dan antispasmodik serta istirahat.
  5. Missed Aborsi yaitu janin mati, namun tertahan cukup lama di dalam (berminggu-minggu)
  6. Mola hidatidosa
1)      Merupakan proses degenerasi pada vili korionik plasenta menyebabkan perkembangan vesikel jernih mirip kista berbentuk seperti seikat anggur
2)      Mola lengkap ; seluruh vesikel, tidak terdapat janin
3)      Mola parsial ; vesikel disertai perkembangan janin yang tidak hidup
4)      Biasanya merupakan neoplasma benigna, dapat berkembang menjadi
      Koriokarsinoma
  1. Kehamilan ektopik
Ketika kehamilan berimplantasi dimana saja kecuali didalam  endometrium uterus. Kehamilan Tuba : Berjumlah 95 % dari kehamilan ektopik.
Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan
1)      Plasenta Previa adalah implantasi plasenta di segmen bawah uterus, secara lengkap atau parsial akan menutupi lubang os servikal interna. Hal ini mungkin merupakan penyebab serius perdarahan antepartal pada trimester ketiga persalinan
2)      Solusio Plasenta adalah jika plasenta yang terimplantasi secara normal terlepas secara prematur, perdarahan mungkin berasal dari tepi plasenta atau dalam massa plasenta. Oleh sebab itu perdarahan

2.Bengkak di kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala kadang kala disertai kejang
  1. Preeklamsia                 ; terjadi peningkatan tekanan darah disertai proteinuria akibat kehamilan terutama pada komplikasi primigravida, terjadi setelah usia gestasi 20 sampai 40 minggu, kecuali jika terdapat penyakit tropoblastik
  2. Eklamsia                                  ; preeklamsia disertai kejang satu kali atau lebih
  3. Hipertensi vaskuler kronis atau penyakit ginjal dengan atau tanpa disebabkan oleh preeklamsia atau eklamsia
  4. Hipertensi gestasional (hipertensi akibat kehamilan atau PIH / Pregnancy Induced Hipertension)              ; peningkatan tekanan darah selama kehamilan tanpa proteinnuria  atau  terjadi  dalam   24   jam pertama pascapartum pada wanita dengan tekanan darah normal, dan tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi vaskuler
  5. Proteinuria Gestasional ; proteinuria tanpa hipertensi yang berdampingan, tanpa adanya bukti infeksi traktus urinarius atau riwayat penyakit renovaskuler intrinsik
  6. Edema gestasional      ; perkembangan akumulasi cairan yang berlebihan dan merata dalam jaringan (lebih besar dari piting edema 1+ setelah istirahat di etempat tidur selama 12 jam) tanpa hipertensi yang berdampingan atau proteinuria
3.    Demam tinggi
a.    Varisela
Infeksi Varisela Maternal :
1)      Dapat ditularkan ke bayi baru lahir jika terjadi 6 hari sebelum sampai 2 hari menjelang kelahiran
2)      10 sampai 30 % kasus infeksi varisela pada orang dewasa mengakibatkan pneumonia varisela
3)      Pada 40 % kasus pada kehamilan, pneumonia varisela mengakibatkan kematian ibu.
Tanda dan Gejala Klinis Infeksi varisela :
1)      Demam
2)      Menggigil
3)      Gatal dan nyeri pada daerah lesi
4)      Lesi dimulai: di kepala dan leher, kemudian menyebar ke badan dan ekstremitas, pecah dan mengkristal
b.    Infeksi Traktus Urinarius
      Infeksi saluran kemih merupakan komplikasi medik pada wanita hamil .

4.Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
            Keluar air ketuban sebelum waktunya merupakan penyebab terbesar persalinan prematur dengan berbagai akibatnya. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai terjadi kontraksi rahim disebut “kejadian ketuban pecah dini” (periode laten).
            Kejadian ketuban pecah dini mendekati 10% dari semua persalinan. Pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu, kejadiannya sekitar 4%. Sebagian dari ketuban pecah dini mempunyai periode laten melebihi satu minggu. Early ruptura of membran adalah ketuban pecah pada fase laten persalinan.Disamping itu ketuban pecah dini yang disertai kelainan letak akan mempersulit pertolongan persalinan yang dilakukan ditempat dengan fasilitas belum memadai.


5.    Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
                  Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak dikarenakan karena beberapa masalah, yaitu :Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
            Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin, atau kelainan bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.
 Gejala yang kadang-kadang ada :
a.    Tanda-tanda kehamilan berhenti
b.    Tinggi fundus uteri berkurang
c.    Pembesaran uterus berkurang

6.    Ibu muntah terus dan tidak mau makan
            Keadaan ibu hamil yang mengalami muntah secara terus menerus dan tidak nafsu makan disebut Hiperemesis Gravidarum (Manuaba, 1998). Gejala klinik Hiperemesis Gravidarum :
  Sekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas, tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif.
 Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum perlu dialksanakan dengan jalan memberikan penerapan  tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setalah kehamilan 4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan dalam jumlah kecil tetapi lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti atau biskuit kering atau biskuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berlemak sebaiknya  dihindari

Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan    
Jadi, kebutuhan Dasar Ibu Hamil sanagat banyak, seperti yang  telah dijelaskan pada materi ini, dimana kebutuhan ibu hamil harus dilakukan selama kehamilanya.
Saran  
·         Diharapkan ibu dapat memahami tentang materi yang disampaikan mengenai Kebutuhan Dasar Ibu Hamil.
·         Disaranakan ibu selalu mamantau kebutuhan-kebutuhanya dalam masa kehamilan.

Evaluasi
Jenis                : Soal dan Pertanyaan
Bentuk                        : Lisan
Jumlah             : 2
Pertanyaan      : 1. Mengapa saat hamil frekuensi saat BAK terjadi terlalu sering?
2.Bagaimana cara merawat payudara?
Daftar Pustaka :
2.      Stoppard, Miriam. 2002. Kehamilan dan Kelahiran. Jakarta :Mitra Media publisher.
3.      Sulistyawati A. Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika.
4.      Susilowati H, Endang. 2006. Lebih  jauh tentang kehamilan. Jakarta : Edsa Mahkota.
5.      Walsh, Linda. 2001. Community – Based Care During the Childbearing Year. W.B Saunders Company. United States of America.
6.      . 2003. Buku 2 : Asuhan Antenatal. Pusdiknakes.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar